KEPUTUSAN
Irvan Irawan Jie - 2024-07-06 01:30:37
Dalam dua ratus meter, belok kiri. Dalam lima puluh meter belok kanan. Hasilnya mobil saya terjebak di jalan kecil yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Akhirnya memutuskan untuk mundur dan alhasil ban mobil terperosok ke dalam sawah. Ada yang pernah menjadi korban Google map? Atau tepatnya korban motor yang memakai google map tetapi tidak mengubah jenis kendaraannya, sehingga Google map berpikir bahwa jalan itu bisa dilalui mobil? Tetapi sebenarnya apakah benar saya ini korban?
Sebagai pemimpin, apa pun yang dihadapi saat ini adalah hasil dari keputusan-keputusan sebelumnya. Memutuskan adalah salah satu bentuk tanggung jawab sebagai seorang pemimpin. Benar bahwa kita sebagai seorang pemimpin tidak dapat dengan pasti mengetahui masa depan, seorang pun tidak ada yang tahu tentang masa depan. Sedangkan untuk bisa berada di saat ini, setiap orang dapat mengetahui dengan pasti mengapa dia ada di posisi saat ini. Semuanya berasal dari keputusan-keputusan kecil yang sudah diambil.
Menjadi korban pun adalah sebuah pilihan dari sebuah keputusan tidak mau mengambil tanggung jawab. Keputusan, dari dasar kata putus, artinya seseorang sudah memutuskan pilihan-pilihan lain yang tidak diambil sehingga mengambil pilihan yang membawanya ke saat ini. Setelah keputusannya diambil dan memutuskan hubungan dengan kemungkinan yang lain, tidak ada jalan untuk mengetahui apakah keputusan yang lain itu akan membawa ke hasil yang lebih baik atau lebih buruk. Semuanya hilang dalam kesempatan dan waktu yang sudah dilewati dan tidak dapat dikembalikan.
Cara pikir yang lebih baik adalah sebelum mengambil sebuah keputusan, pertimbangkan dengan matang. Bukan hanya keuntungan dan kerugiannya, tetapi juga risiko dan konsekuensi dari setiap mengambil keuntungan dan melepaskan kerugiannya. Baik untung ataupun rugi, baik atau buruk semuanya ada resiko dan dampak yang tidak dapat dihindari. Pertimbangan adanya di depan, bukan setelah mengambil keputusan. Meminbang dan mengambil keputusan pun memerlukan sebuah keahlian khusus untuk berpikir. Berpikir jernih, jelas dan kritis. Sebebas mungkin dari distorsi pikiran, prasangka dan kesalahan logika yang tidak mungkin bebas seratus persen. Untuk bagian ini, lebih baik berdamai dengan kesalahan pikiran sendiri dan konsekuensi yang mungkin terjadi.
Setelah menimbang-nimbang lalu memutuskan, berikutnya adalah tanggung jawab atas segala dampak dan konsekuensi yang terjadi. Hadapi dan lakukan yang ada di dalam kendali diri sendiri.